Punya Mobil Bekas Kecelakaan? Jangan Panik, Begini Cara Menjualnya

Mengalami kecelakaan mobil merupakan sebuah hal yang tidak diinginkan oleh siapapun. Setelah semua proses perbaikan selesai, akan timbul pertanyaan secara tidak sadar seperti "apakah mobil ini masih ada harganya?" atau "siapa yang mau membeli mobil ini meskipun sudah diperbaiki?". 

Sebenarnya menjual mobil bekas kecelakaan bukanlah hal yang mustahil. Justru, jika Anda mengetahui cara dan langkah yang tepat, maka mobil yang pernah mengalami kecelakaan masih memiliki nilai jual yang bisa dimaksimalkan.

Tidak bisa dipungkiri, kondisi fisik mobil sangat mempengaruhi nilai dari mobil itu sendiri. Tapi bukan berarti mobil yang pernah tabrakan tidak bisa dijual.

Calon pembeli akan tetap ada, baik dari kalangan pengguna langsung, bengkel, atau bahkan para pemburu suku cadang. Yang paling penting adalah bagaimana Anda bisa bersikap transparan terhadap riwayat mobil tersebut serta memahami strategi menjual yang tepat sesuai dengan kondisi kendaraannya.

Dalam artikel ini, kami akan membahas cara menjual mobil bekas tabrakan, dan memberikan tips agar Anda bisa mendapatkan harga yang layak dan tidak kehilangan kepercayaan dari calon pembeli. Simak informasi selengkapnya di bawah ini!

Kenali Jenis Kecelakaan

Sebelum memutuskan untuk menjualnya, langkah pertama yang dapat Anda lakukan yakni dengan memahami jenis kerusakan yang dialami. Tidak semua kerusakan akibat kecelakaan termasuk ke dalam kategori kecelakaan berat. Dalam industri otomotif, mobil yang pernah mengalami kecelakaan umumnya dibagi menjadi dua, yaitu kecelakaan ringan dan kecelakaan berat.

Kecelakaan ringan biasanya terjadi kerusakan pada beberapa bagian mobil seperti bemper, fender, pintu, atau spion. Kerusakan seperti ini tidak mengganggu struktur utama kendaraan atau performa mesin.

Misalnya, mobil mengalami penyok kecil akibat terserempet motor atau pecahnya lampu belakang karena ditabrak saat parkir. Jika sudah diperbaiki di bengkel dan cat sudah dirapikan, maka mobil akan kembali tampil bagus seperti semula.

Berbeda halnya dengan jenis kecelakaan berat. Jenis kerusakan ini biasanya akan menyentuh komponen struktural seperti rangka, gardan, kolom setir, bahkan hingga mesin atau sistem suspensi. 

Mobil bekas kecelakaan berat seringkali membutuhkan biaya perbaikan besar, dan tidak jarang pula mengalami penurunan performa jangka panjang. 

Meskipun begitu, kendaraan jenis ini tetap bisa dijual, namun pasar dan harganya sangat berbeda jika dibandingkan dengan mobil yang mengalami jenis kerusakan ringan.

Masih Bisa Laku, Asal Jujur dan Didukung Perbaikan

Kejujuran menjadi kunci utama ketika akan jual mobil bekas kecelakaan. Alih-alih menyembunyikan riwayat kerusakan, lebih baik Anda menyampaikan secara jelas kronologi kejadiannya, termasuk lokasi kecelakaan, bagaimana proses perbaikannya, dan apakah ada komponen yang diganti atau tidak.

Pembeli yang cerdas akan menghargai keterbukaan yang disampaikan penjual. Bahkan, banyak yang lebih memilih mobil bekas tabrakan ringan yang dijelaskan secara detail, dibandingkan mobil bekas tanpa riwayat yang mencurigakan.

Di sinilah pentingnya dokumentasi perbaikan. Simpan dan siapkan faktur dari bengkel, kwitansi penggantian spare part, dan laporan inspeksi jika ada. Semua ini bisa menjadi bukti bahwa mobil tersebut sudah diperbaiki secara profesional dan dinyatakan layak jalan.

Selain itu, jika Anda pernah mengajukan klaim asuransi atas kecelakaan tersebut, mintalah salinan laporan atau dokumen dari perusahaan asuransi. Informasi ini bisa menjadi penguat posisi Anda sebagai penjual yang bertanggung jawab dan terbuka.

Sebaiknya Diperbaiki Dulu Sebelum Jual Mobil Kecelakaan?

Mungkin ini menjadi salah satu pertanyaan umum yang selalu terngiang-ngiang dari pemilik mobil, "Apakah perlu saya perbaiki dulu atau dijual apa adanya?"

Jawabannya: tergantung pada tingkat kerusakan.

Jika kerusakan pada mobil yang dialami tergolong ringan dan biaya perbaikannya tidak terlalu besar, sebaiknya Anda memperbaikinya dulu sebelum menjualnya. Mobil dalam kondisi siap pakai akan lebih menarik perhatian calon pembeli dan bisa dipasarkan ke konsumen umum, bukan hanya ke bengkel atau pedagang onderdil.

Namun jika kerusakan tergolong berat dan membutuhkan biaya besar, menjual dalam kondisi apa adanya justru bisa menjadi pilihan yang rasional. 

Banyak pembeli bengkel atau kolektor mobil bekas yang tidak mempermasalahkan kondisi seperti ini, karena mereka memang sedang mencari kendaraan untuk dibongkar atau digunakan kembali sebagai komponennya.

Contoh

Anda memiliki mobil Toyota Avanza tahun 2019 yang mengalami kecelakaan menabrak pohon saat hujan deras. Kerusakan mobil yang dialami diantaranya kap mesin penyok, lampu depan pecah, dan radiator bocor. Di bengkel resmi, biaya perbaikannya mencapai Rp12 juta. Setelah diperbaiki, mobil kembali mulus dan berjalan normal. 

Saat dijual, mobil tersebut dihargai Rp155 juta dari harga pasar normal Rp160 juta. Artinya, Anda hanya mengalami penurunan senilai Rp5 juta, dan masih bisa mendapatkan pembeli dalam waktu seminggu.

Sebaliknya, jika mobil tersebut tidak diperbaiki dan dijual dalam kondisi rusak, kemungkinan besar harganya akan ditawar Rp125 juta atau bahkan lebih rendah. Oleh karena itu, keputusan untuk memperbaiki atau tidak sangat tergantung pada estimasi biaya dan nilai pasar yang diinginkan.

Estimasi Harga Mobil Bekas Berdasarkan Tingkat Kecelakaan

Jual Mobil dengan Strategi yang Tepat

Agar proses transaksi jual mobil bisa berjalan dengan lancar, Anda perlu memilih platform jual mobil yang sesuai. 

Menjualnya di sosial media atau marketplace memang sangat memungkinkan, tapi seringkali memakan waktu karena harus melayani banyak pertanyaan dan tawaran tidak serius. Belum lagi risiko penipuan dan harga yang jauh dari ekspektasi.

Alternatif terbaik untuk jual mobil bekas kecelakaan yaitu menggunakan platform jual mobil profesional seperti jualmobilmu.id. Platform ini akan memberikan penawaran harga yang wajar berdasarkan kondisi mobil, serta bantuan teknis dan dokumen-dokumen mobil. Transaksinya pun sangat cepat, hanya membutuhkan waktu 15 menit, uang akan langsung cair ke rekeningmu.

Dengan begitu, menjual mobil di jualmobilmu.id tidak hanya lebih aman, tapi juga bisa menghemat waktu dan tenaga.

Dalam menjual mobil bekas tabrakan, perlu juga memastikan aspek legalitas. Jangan tergoda untuk melewatkan balik nama, apalagi jika pembeli berasal dari konsumen umum. Proses yang legal akan melindungi dari risiko di masa depan. Misalnya mobil terlibat masalah hukum setelah berpindah tangan.

Pastikan juga menyiapkan dokumen penting seperti STNK, BPKB, dan surat pelunasan (jika mobil sebelumnya dibeli dengan kredit). Bila perlu, Anda juga bisa meminta notaris atau jasa perantara terpercaya untuk membantu proses administrasi dan pembayaran.

Jual Mobil Bekas Kecelakaan Dengan Mudah di Jualmobilmu.id

Mengalami kecelakaan bukan akhir dari segalanya. Mobil yang pernah rusak tetap bisa dijual, dan bahkan memiliki peluang untuk memiliki harga yang layak jika menjualnya secara jujur, legal, dan disertai bukti perbaikan. 

Jika ingin menjual mobil bekas kecelakaan yang lebih praktis, aman, dan mudah tanpa harus repot dengan negosiasi yang melelahkan, sebaiknya Anda kunjungi jualmobilmu.id. Platform ini akan memberikan panduan, estimasi harga, dan bantuan penuh hingga mobil berhasil terjual, apapun kondisinya.

Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi jualmobilmu.id, dan jual mobil bekas kecelakaan dengan mudah bersama kami!